KETOKSIKAN AKUT ORAL ZAT PEWARNA MAKANAN DAUN JATI (Tectona grandis L. f.) PADA TIKUS WISTAR

Authors

  • Candra Dwipayana Hamdin
  • Dheni Cahyo
  • Dandiko Galanova

DOI:

https://doi.org/10.29303/profood.v3i2.56

Abstract

Jati leaf becomes one of the alternative natural food coloring in some food producers. A research is needed to determine the potential of acute ketoxicity (LD50) and determine the clinical symptoms that arise also to see the groos patologi of organs resulting from single oral dosage of jati leaf extract. This research was conducted with complete randomized design using OECD 423 method. The test animal used was Wistar strain female rats. In this study, the test animals were divided into 2 groups, namely the control and treatment groups, each consisting of 3 test animals. Control group given Na CMC 0.5% and treatment group given jati leaf extract with a single dose of 2000 and 5000 mg/kg bw. Dosage starts from 2000 mg/kg bw, then increased to 5000 mg / kg bw in different rat. Observations were made for 14 days because single dose administration did not cause death. Test animals were sacrificed for gross observation of the vital organ pathologies (liver, kidney, heart, stomach, spleen, and small intestine). The results showed the potential toxicity (LD50) jati leaf extract using Wistar female rat test animal included in V category (not classified). The dosage of 2000 mg/kg bw did not show any change in behavior, the dosage of 5000 mg/kg bw gave clinical symptom on the central and somatomotor nerves in the form of increased aggressiveness and vocalization and gastrointestinal disturbances in the form of singultus in the test animals.

 

Keywords: Acute toxicity (LD50), gross pathology, histopathology, jati leaf extract (Tectona grandis L. f.), OECD 423.

 

ABSTRAK

 

Daun jati menjadi salah satu alternatif pewarna alami makanan pada sebagian produsen makanan. Perlu dilakukan penelitian untuk menentukan potensi ketoksikan akut (LD50) untuk mengetahui gejala-gejala klinik yang timbul dan melihat gambaran gross patologi organ akibat pemberian oral dosis tunggal ekstrak daun jati. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan metode OECD 423. Hewan uji yang digunakan adalah tikus betina galur Wistar. Pada penelitian ini, hewan uji dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan yang masing-masing terdiri dari 3 hewan uji. Kelompok kontrol dipejani Na CMC 0,5% dan kelompok perlakuan dipejani ekstrak daun jati dengan dosis tunggal 2000 dan 5000 mg/kg BB. Dosis pemejanan dimulai dari 2000 mg/kg BB, kemudian dinaikkan menjadi 5000 mg/kg BB pada tikus yang berbeda. Pengamatan dilakukan selama 14 hari karena pemejanan dosis tunggal tidak menyebabkan kematian. Hewan uji dikorbankan untuk pengamatan gross patologi organ vitalnya (hati, ginjal, jantung, lambung, limpa, dan usus halus). Hasil penelitian menunjukkan potensi ketoksikan (LD50) ekstrak daun jati menggunakan hewan uji tikus betina galur Wistar termasuk dalam kategori V (tidak terklasifikasikan). Pemejanan dosis 2000 mg/kg BB tidak menunjukkan perubahan tingkah laku, pada pemejanan dosis 5000 mg/kg BB memberikan gejala klinis pada saraf pusat dan somatomotor berupa peningkatan agresifitas dan vokalisasi serta gangguan pada saluran cerna berupa singultus pada hewan uji.

 

Keywords: ekstrak daun jati (Tectona grandis L. f.), gross patologi, histopatologi, OECD 423, toksisitas akut (LD50)

Published

2018-01-11

How to Cite

Hamdin, C. D., Cahyo, D., & Galanova, D. (2018). KETOKSIKAN AKUT ORAL ZAT PEWARNA MAKANAN DAUN JATI (Tectona grandis L. f.) PADA TIKUS WISTAR. Pro Food, 3(2), 240–246. https://doi.org/10.29303/profood.v3i2.56

Issue

Section

Articles