EKSTRAKSI SENYAWA ANTIOKSIDAN BERUPA LIKOPEN DARI LIMBAH BUAH SEMANGKA DI PULAU LOMBOK
Reproducing Antioxidant Compounds Wit Lycopene Forms From Watermelon Waste In Lombok Island
DOI:
https://doi.org/10.29303/profood.v6i2.165Kata Kunci:
antioxidant, extraction, lycopene, uv-vis spectrophotometry, watermelon, antioksidan, ekstraksi, likopen, semangka, spectrofotometri uv-visAbstrak
ABSTRACT
Watermelon is one of the fruits that are in abundance in the dry season, especially on the island of Lombok. This abundant availability sometimes makes watermelons become waste. One way to take advantage of unsold watermelons so that they do not have to become waste is to extract the antioxidant compounds found in watermelons. The antioxidant compound found in watermelon is lycopene. Lycopene is an antioxidant compound that has many benefits, especially in controlling free radicals in the body. Also, lycopene is useful for preventing cardiovascular disease, diabetes, and, cancer. Lycopene extraction in watermelon fruit waste was carried out by the liquid-liquid method, using Hexane and Ethanol as a solvent with a ratio of 2:1. The purpose of this study was to determine the lycopene content in watermelon waste based on the ratio of feed and solvents (F/S), as well as time and temperature. The ratio of F/S used is 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 extraction temperature (30, 40, 50, 60, 70, 80, and 90) o C while the time used (30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120) minutes. Based on the analysis using UV-Vis Spectrophotometry, it is known that the optimum conditions for lycopene content are in the F/S ratio of 1:4 at 70oC and 90 minutes. The lycopene content obtained was 3, 1595 mg/100gram.
Keywords: antioxidant, extraction, lycopene, UV-Vis spectrophotometry, watermelon
ABSTRAK
Semangka merupakan salah satu buah-buahan yang stoknya melimpah di musim kemarau terutama di pulau Lombok. Ketersediaan yang melimpah tersebut terkadang membuat buah semangka menjadi limbah. Salah satu cara memanfaatkan buah semangka yang tidak laku terjual agar tidak harus menjadi limbah adalah dengan mengekstrak senyawa antioksidan yang terdapat pada buah semangka. Senyawa antioksidan yang terdapat pada buah semangka berupa Likopen. Likopen merupakan senyawa antioksidan yang memiliki banyak sekali manfaat terutama dalam mengendalikan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu Likopen juga bermanfaat mencegah penyakit cardiovascular, kencing manis, hingga kanker. Ekstraksi Likopen pada limbah buah semnagka ini dilakukan dengan metode cair-cair, dengan menggunakan Heksana dan Ethanol sebagai pelarut (solvent) dengan jumlah perbandingan 2:1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk bertujuan untuk mengetahui kandungan likopen yang terdapat pada limbah buah semangka berdasarkan perbandingan bahan dan pelarut (F/S), serta waktu dan suhu. Adapun perbandingan F/S yang digunakan yaitu 1:1, 1;2, 1;3, 1:4, 1:5 suhu ekstraksi (30, 40, 50, 60, 70, 80 dan 90)oC sedangkan waktu yang digunakan (30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120). Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis diketahui bahwa kondisi optimum kandungan Likopen berada pada perbandingan F/S 1:4 pada suhu 700C dan waktu 90 menit. Kandungan Likopen yang didapatkan sebesar 3,1595 mg/100gram.
Kata kunci: antioksidan, ekstraksi, likopen, semangka, spectrofotometri UV-Vis
Referensi
Balitbangkes Republik Indonesia. 2013. Laporan hasil riset kesehatan.
Di Mascio, P., Kaiser, S., Sies, H., 1989. Lycopene as The Most Efficient Biological Carotenoid Singlet Oxygen Quencher. Archives of Biochemistry and Biophysics.
Fadilah, A.N. 2012. Isolasi dan Purifikasi likopen dari buah tomat dan semangka. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Hamsina., Ruslan, Hasani., Irfan. 2019. Optimasi Proses Ekstraksi Senyawa Likopen dari Buah Semangka dengan Menggunakan Variasi Pelarut. Prosiding Seminar nasional Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat. 59-63.
Handayani, D., Mun’im, A., Ranti, A. S. 2014. Optimation of green tea wate extraction using microwave assisted extraction to yield green tea extract. Traditional Medicine Journal 19(1): 29-35.
Kojic, A. B., Mirela, P., Srecko, T., Stela, K., Ibrahim, M., Mate, B., Darko, V. 2011. Effect of extraction conditions on the extractability of phenolic compounds from lyophilised fig fruits (Ficus carcia L). Journal Food Nutrition Science 61(3): 195-199.
Maulida, D., Zulkarnaen, N. 2010. Eksraksi Antioksidan (Likopen) Dari Buah Tomat Dengan Menggunakan Solven Campuran, n-Heksana, Aseton, dan Etanol. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro. Semarang.
Mirwan, A., Arriono, D. 2010. Dinamika Tetes Ekstraksi Cair-Cair Sistem Air-Metil Keton (Mek)-Heksan Dalam kolom Isian. Jurnal Teknik kimia Indonesia 9(3): 100.
Monica, E., Rollando. 2019. Identifikasi dan Isolasi Senyawa Likopen dari Semangka (Citrullus Lanatus). Jurnal Ilmu Farmasi dan farmasi Klinik 16(1): 80-85.
Prasetyowati, R.P., Tera,F. 2010. Pengambilan Minyak Biji Alpukat (Persea Americana Mill) dengan Metode Ekstraksi. Jurnal Teknik Kimia. 17(2): 16-24.
Rohatussolihat. 2009. Antioksidan penyelamat sel-sel tubuh manusia. Jurnal Biotrends. 4(1): 5-9.
Sari, A., Kun, T.D., Sunarmani. 2007. Potensi Likopen dalam Tomat Untuk Kesehatan. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. 3(11).
Sayuti, K., Yenrina, R. 2015. Antioksidan Alami Dan Sintetik. Andalas university Press. Padang.
Shi, J., Maquer, M.L. 2000. Lycopene in Tomatoes: Chemical and Physical Properties Affected by Food Processing. Critical Reviews in Biotechnology. 20(4): 293-334.
Stahl, E. 1985. Analisis Obat Secara kromatografi dan Mikroskopi, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. 3-17. ITB. Bandung
Tristiyani, D., Hamdani., dan Rohita D. 2013. Penetapan kadar likopen dari beberapa buah berdaging merah dengan metode spektrofotometri. JTFSI. 2(2): 11-21.