The Study of Chemical and Organoleptic PropertiesTofu Nugget on Various Percentage In Additionto The Seaweed Porridge (Eucheuma cottoni)
The Study of Chemical and Organoleptic Properties Tofu Nugget on Various Percentage In Addition to The Seaweed Porridge (Eucheuma cottoni
DOI:
https://doi.org/10.29303/profood.v7i1.150Keywords:
chemical properties, nugget, organoleptic properties, seaweed, tofu, sifat kimia, sifat organoleptik, rumput laut, tahuAbstract
ABSTRACT
Nugget is a form/kind of processed meat product made from ground meat with mold foursquare pieces and coated with seasoned flour. This study aims to determine seaweed porridge's effect on the chemical and organoleptic properties of tofu nuggets. The method used in this study was an experimental method by conducting experiments in the Laboratory. The design that used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) with one factor treatment, namely the addition of seaweed pulp with 6 treatments in making tofu nuggets, namely P0 = 0% seaweed pulp (as a control), P1 = 10%, P2 = 20 %, P3 = 30%, P4 = 40%, P5 = 50%. The result of the Data from observational analysis using diversity analysis at a 5% significance level. If there is a significantly different treatment, further tests (BNJ) are carried out at the same real level. The study results show that the concentration of the addition of seaweed porridge significantly influences the chemical properties (water content and ash content) and organoleptic properties (color and taste) while for protein content, texture and aroma did not significantly affect. The best treatment was obtained at P5 treatment with water content (54.33%), ash content (6.53%), protein content (5.94%) with savoty taste, brown color, soft texture, and preferred aroma.
ABSTRAK
Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang terbuat dari daging giling yang dicetak dalam bentuk potongan empat persegi dan dilapisi dengan tepung berbumbu. Penelitian ini bertujuan untu mengetahui pengaruh penambahan bubur rumput laut terhadap sifat kimia dan organoleptik nugget tahu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan melakukan percobaan di Laboratorium. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan satu faktor yaitu penambahan bubur rumput laut dengan 6 perlakuan dalam pembuatan nugget tahu yaitu P0 = 0 % bubur rumput laut (sebagai control) , P1 = 10 %, P2 = 20 %, P3 = 30 %, P4 = 40 %, P5 = 50 %. Data hasil pengamatan analisa menggunakan analisa keragaman pada taraf nyata 5%. Bila ada perlakuan yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut (BNJ) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi penambahan bubur rumput laut berpengaruh secara nyata terhadap sfat kimia (kadar air dan kadar abu) serta sifat organoleptik (warna dan rasa) sedangkan untuk kadar protein, tekstur dan aroma tidak berpengaruh secara nyata. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan P5 dengan kadar air (54,33%), kadar abu (6,53%), kadar protein (5,94%) dengan rasa gurih, warna coklat, tekstur lembut dan aroma yang disukai.
References
AOAC. 1995. Official methods of analysis (16th ed.). Washington, DC: AOAC International.
Astuti, D.R dan Sugiarso. 2015. Penentuan Kadar Mineral Seng (Zn) dan Fosfor (P) dalam Nugget Ikan Gabus (Channa striata)-Rumput Laut Merah. Jurnal Sains dan Seni ITS, (4;2).2337-3520
Badan Standardisasi Nasional (BSN). 2002. Nugget Ayam SNI 01-6683-2002. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Billina, A., Waluyo, S., & Suhandy, D. 2014. Kajian sifat fisik mie basah dengan penambahan rumput laut. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4(2), 109-116.
Budianto, A. K. 2009. Dasar – Dasar Ilmu Gizi. Cetakan Keempat. UMM Press. Malang
Erikson. 2013. Pengaruh Penggunaan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) sebagai Bahan Substitusi Tepung Tapioka dan Sagu terhadap Mutu Bakso Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus). Skripsi. Teknologi Hasil Perikanan.
Ghazali, M dan Nurhayati. 2018. Peluang dan Tantangan Pengembangan Makroalga Non Budidaya Sebagai Bahan Pangan di Pulau Lombok. Jurnal AGROTEK UMMAT. 5 (2),138-140.
Ghazali, M., Kurnianingsih, R., Nurhayati, N., & Sunarpi, S. 2020. Pendampingan Kelompok Tani ”Pasir Putih” Dalam Mewujudkan Desa Ekas Buana Sebagai Lumbung Bibit Rumput Laut Nusa Tenggara Barat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(5), 742–751. https://doi.org/10.31764/jmm.v4i5.2950
Hanafiah, K.A. 2014. Rancang Percobaan Teori Dan Aplikasi. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Istini, S., A. Zatnika, Suhaimi, dan J. Anggadiredja. 1986. Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut. Jakarta : Jurnal Penelitian BPPT. No XIV : 01-04
Khatimah, N., Kadirman, dan Fadilah, R. 2008. Studi Pembuatan Nugget Berbahan Dasar Tahu Dengan Tambahan Sayuran. J Pendidikan Teknologi Pertanian 4 September Suplemen: S59-S68.
Meilgaard,M., Civille G,V.,Carr B,T. 1999. Sensory Evaluation Techniques. CRC Press, Boca Raton.
Okfrianti Y, Kamsiah, dan Yessy Fitryani. 2011. Pengaruh Penambahan Enzim Protease
Tanaman Terhadap Sifak Fisik dan Organoleptik Daging Sapi. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 6. No. 2.
Permadi A., 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Pustaka Bunda. Jakarta.
Paramartha, D.N.A.., Sulastri, Y., Widyasari, R., dan Zainuri. Formulasi Daging Keong Sawah dan Tepung Porang Terhadap Mutu Fisik dan Sensoris Bakso. Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan), 5(2): 549- 559.https://doi.org/10.29303/profood.v5i2. 130.
Rahayu, W.P. 1998. Diktat Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Fakultas Teknologi Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rasyid, A. 2003. Beberapa catatan tentang karaginan. Oseana 28(4), 1-6.
Rifqi, M.A., Kusharto, C.M., Astuti, T. 2017. Nugget Tahu Formula Pury (Tafory) Sebagai Alternatif Kudapan Tinggi Protein. Amerta Nutrition: 22-30.
Rustandi. 2009. Tepung Terigu. Diakses tanggal 3 Maret 2018.
Saloko, S., Sulastri, Y., Alamsyah, A. dan Komalasari, H., 2018. Sifat Fisikokimia Dan Sensoris Beras Analog Fungsional Tersuplementasi Daun Kelor Dan Rumput Laut Sargassum Sp. Universitas Mataram. Mataram.
Siregar, RY., Ilza, M., Sari, NI. 2015. Pengaruh Penggunaan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Sebagai Bahan Substitusi Tepung Tapioka Terhadap Mutu Nugget Ikan Gabus (Channa striata). https://media.neliti.com/media/publication s/198729-none.pdf [diaksestanggal 10
April 2020]
Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. IPB, Bogor.
Sudarmadji S dan B Haryono. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Syarif dan Halid, 1993. Teknologi Pengolahan Pangan. Arcan : Denpasar
Thamrin, dan M.S. Sadimantara. 2014. Pengaruh Karaginan Terhadap
Karakteristik Kimia Pasta Mete. Fakultas Pertanian. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Triyantini, R. S., J. Darma dan T. P Indarmono. 1986. Pengaruh Macam Daging dan Lama Pelayuan Terhadap Mutu Bakso Sapi. Proc. Seminar. LIPI. Pusat Penelitian Peternakan, Bogor. 7 : 359-364.
Winarno F.G. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. 2002. Jakarta
Winarno FG. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Yani, HI. 2006. Karakteristik Fisik Kimia Permen Jelly dari Rumput Laut Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Yuliarti, E. S. 1999. Formulasi Bahan Penyusun dan Daya Awet Dodol Rumput Laut Skripsi. IPB. Bogor.