KARAKTERISTI SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK FRUIT LEATHER DENGAN VARIASI PERBANDINGAN PEPAYA DAN DAUN KELOR
Physical and Organoleptic Characteristics of Fruit Leather with Comparative Variations of Papaya and Moringa Leaf
DOI:
https://doi.org/10.29303/profood.v7i1.160Keywords:
fruit leather, papaya, Moringa leaves, physical character, sensor, daun kelor, karakter fisikAbstract
ABSTRACT
Fruit leather is a snack made from puree that is dried in an oven or dehydrator. This study aims to determine the effect of an appropriate ratio of papaya and moringa leaves on the physical and sensory characters of papaya and moringa leaves. Completely Randomized Design (CRD) consisting of 1 control, 4 treatments and 2 replications to obtain 10 experimental units. Papaya fruit leather is made with 4 treatments of the composition of papaya and moringa leaves (100 g papaya, 99 g papaya: 1 g Moringa leaves, 98 g papaya: 2 g moringa leaves, 97 g papaya: 3 g moringa leaves, and 96 g papaya: 4 g moringa leaves). The results showed that the comparison of papaya and moringa leaves had a significant effect on yield, L * color, a * color, b * color, air content and organoleptic values (texture and color), and had no effect on the texture of the fruit skin. F3 treatment is the most recommended fruit leather for consumers. In the F3 treatment, with a yield value of 31.65%, with a service level (L *) of 26.06, color a *= 0.61, color b*= 5.99, and a texture of 0.75 and a moisture content of 22, 5%
ABSTRAK
Fruit leather merupakan salah satu makanan ringan dari bubur buah (puree) yang dikeringkan dalam oven atau dehidrator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan pepaya dan daun kelor yang tepat terhadap karakter fisik dan sensori fruit leather pepaya dan daun kelor. Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 kontrol, 4 perlakuan dan 2 kali ulangan sehingga diperoleh 10 unit percobaan. Fruit leather pepaya dibuat dengan 4 perlakuan komposisi pepaya dan daun kelor (100 g pepaya, 99 g pepaya: 1 g daun kelor, 98 g pepaya: 2 g daun kelor, 97 g pepaya: 3 g daun kelor, 96 g pepaya: 4 g daun kelor). Parameter analisis meliputi rendemen, karakter fisik, kdar air dan sensori. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan perbandingan pepaya dan daun kelor berpengaruh nyata terhadap rendemen, warna L*, warna a*, warna b*, kadar air dan nilai organoleptik (tekstur dan warna), dan tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur fruit leather. perlakuan F3 merupakan fruit leather yang paling diekomendasikan untuk konsumen. Pada perlakuan F3, dengan nilai rendemen sebesar 31,65%, dengan tinggat kecerahan (L*) sebesar 26,06, warna a* 0,61 warna b* 5,99, dan memiliki tekstur 0,75 serta kadar air sebesar 22,5%.
References
Andarwulan, N., Kusnandar, F, dan Hermawati, D. 2011. Analisis Pangan. Jakarta: Dian Rakyat.
Fuglie, L. 2001. Combating Mlnutrition with Moringa. Development potential for Moringa products. 1(1), 1-4.
Kouevi, k.K. 2013. A Study on Moringa oliefera leaves as a supplement to West African Weaning Foods. Hambung: University of Aplied Science.
Makduwe, E., Ugwouke, A. & Ezeugwu, J. 2013. Effectiveness Of Dry Moringa Oliefera Leaves Powder in Treatment of Anemia. Academic Journals, 5(5): 226-228. Diakses daari www.academiajurnals.org/
Rahmawati., P. S. dan Adi, A. C. 2016. Daya Terima dan Zat Gizi Permen Jeli dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringa oleifera). Media Gizi Indosnesia 11(1): 86-93.
Santoso. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sidi, C., Widowati, E., Nuraiwi, A. 2014. Pengaruh penambahan karagenan pada karakteristik fisikokimia dan sensori fruit leather nanas (Ananas comosus L.Merr.) dan wortel (Daucus carota). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4:122-127.
Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel. 1997. Sumber daya nabati Asia Tenggara PROSEA. PT Gramedia. Jakarta. Hlm.125-132.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.