PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS, KEAMANAN DAN DAYA SIMPAN ROTI
Addition of lactic acid bacteria to improve bread quality, safety, and shelf life
DOI:
https://doi.org/10.29303/profood.v4i2.84Keywords:
roti, bakteri asam laktat, pengawet, daya simpan, keamanan panganAbstract
ABSTRACT
The changes of people consumtion patterns demands a healthier bread product and tends to be organic food without use synthetic food additives that brings various consequences to health. This condition leads to the development of food additives which has effectiveness equivalent to synthetic food additive but safe for health especially if consumed long term. Lactic acid bacteria is a bacteria that hass been widely used in fermented food production process. Making bread using lactic acid bacteria begins with sourdough or acid dough consisting of flour and water fermented with lactic acid bacteria either derived from a particular natural contaminant from flour or from a starter culture containing one or more known lactic acid bacteria. Various product of actic acid bacteria metabolism such as lactic acid, acetic acid, exopollysaccharide and antimicrobial compounds such as bacteriocin make lactic acid bacteria application in baking process have to the potential to improve microbiological quality and bread shelf-life. This research aims to study the effect of lactic acid bacteria addition as a natural preservative in the baking process. The ability of lactic acid bacteria to evolve naturally from fermented flour and water promises the potential for easy sourdough preparation and can be used continuously as a natural preservative that will save production cost. The parameters to be determined include evaluation of lactic acid bacteria and yeast growth on dough and determination of moisture content as well as total bacteris, mold and E.coli an bread.
Key words: bread, lactic acid bacteria, preservatives, shelf-life, food safety
ABSTRAK
Pergeseran pola konsumsi masyarakat menuntut adanya produk roti yang lebih sehat dan cenderung bersifat organik tanpa penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) sintetis yang membawa berbagai konsekuensi terhadap kesehatan. Kondisi ini mengarah pada berkembangnya pencarian BTM yang memiliki efektifitas yang setara dengan BTM sintetis namun aman bagi kesehatan terutama jika dikonsumsi jangka panjang. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan golongan bakteri yang telah digunakan secara luas dalam proses produksi makanan fermentasi. Pembuatan roti menggunakan BAL diawali dengan sourdough atau adonan asam yang terdiri atas tepung dan air yang difermentasi dengan BAL baik yang berasal dari kontaminan alami tertentu dari tepung atau dari suatu kultur starter yang mengandung satu atau lebih BAL yang sudah diketahui jenisnya. Berbagai produk hasil metabolisme BAL seperti asam laktat, asam asetat, eksopolisakarida dan senyawa antimikroba seperti bakteriosin menjadikan aplikasi BAL pada proses pembuatan roti berpotensi meningkatkan kualitas mikrobiologis dan daya simpan roti. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan BAL sebagai pengawet alami dalam proses pembuatan roti. Kemampuan BAL untuk berkembang secara alami dari tepung dan air yang difermentasi menjanjikan potensi penyediaan sourdough yang mudah dibuat dan dapat digunakan secara kontinyu sebagai pengawet alami sehingga akan menghemat biaya produksi. Parameter yang akan ditentukan meliputi evaluasi pertumbuhan BAL dan yeast pada adonan dan penentuan kadar air serta total bakteri, kapang dan E. coli pada roti.
Kata kunci: roti, bakteri asam laktat, pengawet, daya simpan, keamanan pangan.